Minggu, 30 Agustus 2015
Prabu Galih Setiyo Pamungkas, Asisten Chef Akpar Majapahit yang Pingin Kelola Resto Sendiri
Lulusan D3 Akpar Majapahit ini merupakan salah satu sosok mahasiswa yang kreatif selama kuliah dengan nilai akademik yang lumayan bagus. Nah karena prestasinya itu maka tak pelak lagi jika setelah lulus kuliah, pihak yayasan –Ir Yuwono Saroso, Pembina Yayasan Eka Prasetya Mandiri-- kepincut untuk merekrutnya.
Setelah magang kerja (on the job training di International Feyloon Restaurant Bali selama enam bulan) dia ditawari menjadi asisten chef di laboratorium culinary Akpar Majapahit, sejak 1 November lalu dan mengelola Naomi Mini Resto.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Penawaran owner Akpar Majapahit itu langsung disambar oleh bujangan kelahiran Banyuwangi, 03 Maret 1993 silam tersebut sebagai sebuah ajang pengabdiannya di almamater, usai melaksanakan on the job training (OJT) di Bali.
Nah sejak bergabung dengan dosen-dosen dan seniornya di kampus Akpar Majapahit, dia dipercaya sebagai asisten chef (asisten dosen). Dia membantu chef Ari Puwantoro Amd Par dan Yanuar Kadaryanto SE.
Tugasnya terutama mendampingi mahasiswa mulai proses pembuatan menu masakan sampai selesai menjadi produk yang siap disajikan. Sedangkan bahan-bahan untuk masak memasak sudah disiapkan lebih dulu oleh mahasiswa sebelum praktik.
Selain itu, dari pihak yayasan juga memberi tantangan kepada dirinya untuk mengelola Naomi Mini Resto. Rencananya, resto tersebut di-soft launching pada 8 Januari 2014. ”Tantangan dari owner yayasan untuk mengelola resto ini ibarat mimpi yang menjadi kenyataan. Dream come true-lah. Pasalnya, jika saatnya nanti tiba saya pingin punya resto dan mengelolanya sendiri,” ujarnya antusias.
Anak bungsu dari lima bersaudara itu memang mencintai bidang kuliner, Ini tidak lepas dari atensi orang tua Prabu yang punya usaha catering di Banyuwangi. Darah suka masak memasak yangn mengikuti jejak orang tuanya ini pada akhirnya membulatkan tekadnya kuliah di Akpar Majapahit, sejak 2010 silam hingga lulus 2013.
”Selain menyukai urusan masak memasak –jadi tukang masak untuk tidak menyebut koki—saya sebetulnya juga senang bermusik seperti saudara kandungnya yang lain, tetapi saya lebih fokus di olah vokalnya,” ujarnya sambil tersenyum.
Ia pun menyebut nama grup band Anak Adam yang dibentuknya semasa SMA dulu. Ketika bandnya tampil dalam ajang lomba musik sekolah, dia pernah meraih prestasi di kota kelahirannya.
Sebelum resmi gabung di Akpar Majapahit, selama kuliah dia sempat mencari pengalaman di Mirage Hotel Bali sebagai tenaga OJT selama sebulan. Selanjutnya ia pindah sebagai tenaga OJT ke International Feyloon Restaurant Bali selam enam bulan. Selama bekerja di restoran tersebut, dirinya menerima upah 50 persen dari nilai yang seharusnya.
Bekerja di restoran itu dirinya bisa memetik berbagau pengalaman berharga karena bisa belajar langsung aneka menu masakan china (Chinese Food), Hongkong Cuisine dan Din Sum berstandar internasional.
Setelah merampungkan OJT Juli 2013 lalu, Prabu berhasil menyelesaikan tugas akhir (TA) dari dosen pembimbing dengan mengambil judul Sistem Kerja terhadap Produktivitas Karyawan di International Feyloon Restaurant Bali.
Usai OJT, dia selama dua bulan kembali ke Banyuwangi sekaligus bantu-bantu orang tua mengembangkan usaha catering keluarga. Selain itu, dirinya sering dilibatkan oleh pihak almamater untuk menghadiri pameran (expo) di luar kota, terutama menjadi chef saat menggelar demo memasak bersama tim marketing Akpar Majapahit. (ahn)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar