Selasa, 25 Agustus 2015
Chef Sarwan Sambangi Akpar Majapahit
Puji Fasilitas Praktik Mahawiswa
UPAYA Yayasan Eka Prasetya Mandiri –pengelola Akpar Majapahit—mendongkrak kualitas belajar mengajar di lembaga perguruan tinggi swasta itu tidak tanggung-tanggung. Setelah menghadirkan tim assessor dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT), pada akhir bulan Maret 2014, sekarang giliran Chef Sarwan, atau biasa dipanggil Chef Katrok alias Chef Ndeso, dihadirkan di Akpar Majapahit pada 26-27 Maret 2014.
“Kampus Akpar Majapahit cukup mewah. Fasilitasnya pun terbilang lengkap untuk ukuran lembaga pendidikan Diploma III yang baru seumur jagung,” katnya memberi kesan tentang Akpar Majapahit.
Kepiawaian mahasiswa ini tidak lepas dari sistem pengajaran yang ditawarkan oleh pihak Akpar Majapahit. Karena itu, ia juga memuji sistem pengajaran yang setiap hari praktik. “Kalau sistem pengajaran itu lebih banyak praktiknya, maka mahasiswa punya lebih banyak kesempatan untuk meng-create teori yang diajarkan dosen di bangku kuliah,” ujar Chef Sarwan, yang memulai kariernya sebagai Office Boy (OB) salah satu perusahaan di Surabaya.
Chef yang berpenampilan sederhana dan suka mbanyol ini merupakan salah satu chef yang disuka mahasiswa Akpar Mahasiswa. Namun dalam hal keilmuan di bidang yang dikuasainya, Chef Sarwan –yang saat ini menjadi konsultan di dapur-dapur hotel berbintang dan restoran di beberapa kota besar di Indonesia—itu dikenal tegas dalam memberikan masukan dan kritikan yang konstruktif kepada mahasiswa, terutama terhadap hasil karya mahasiswa.
Tak salah jika ketegasan Chef Sarwan itu akhirnya berbuah manis, karena setelah berinteraksi dengan mahasiswa selama dua hari itu dia menilai hasil ujian praktik culinary dan pastry mahasiswa Akpar Majapahit sesuai harapan. Ujian praktik massal mahasiswa program studi perhotelan spesialisasi food & beverage product (F&B), rata-rata mendapat nilai B+.
Dalam kesempatan itu, Chef Sarwan juga berbagi ilmu dengan mahasiswa terkait ujian praktik Mistery Box. Mistery Box adalah bahan mentah masakan yang siap diolah menjadi aneka jenis masakan (sesuai kemampuan mahasiswa mengkreasi bahan mentah masakan yang diujikan).
Sekadar informasi, ujian praktik massal mahasiswa dibatasi waktunya antara 45-60 menit. Ujian tersebut mengambil tempat di laboratorium culinary dan pastry. Tim dosen penguji untuk pastry adalah Otje Wibowo S, Renny Savitri, Mickey Gunawan dan beberapa asisten dosen, sedangkan tim dosen penguji culinary adalah Yanuar Kadaryanto, Ari Purwantoro, Rizki Setiawan dan beberapa asisten dosen. (ahn)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar