Selasa, 25 Agustus 2015
Kue Capres - Akpar Majapahit
Untuk Pemilu Damai,
Akpar Majapahit Buat Kue Capres
HIRUK-PIKUK kegiatan kampanye calon presiden (capres) selama sebulan penuh, yang dimulai sejak 9 Juni hingga 9 Juli 2014 mendatang, telah menginspirasi Akademi Pariwisata (Akpar) Majapahit untuk membuat “kue capres”.
Rencana membuat kue capres ini merupakan ide orisinil dari Akpar Majapahit, yang ingin menampilkan produk kuliner unik, menarik dan berbeda dari biasanya, dengan memotret fonemona yang saat ini menjadi isu hangat di tengah masyarakat, yakni hajatan lima tahunan berupa pemilihan presiden (pilpres) 2014.
Pembuatan kue capres ini dimotori chef Simon Marga (Dosen Pastry) Akpar Majapahit dengan dibantu asisten chef Jiurike Alvionita (Jiu) dan Febe Ayu Sutejo (Veve). Mereka bertiga kompak menyiapkan spoon cake (bahan dasar pembuatan kue itu) sejak Kamis (12/6). Sedangkan bahan lain berupa butter cream, plastic icing dan print wajah Capres 1 (Prabowo) dan Capres 2 (Jokowi) sudah tersedia di Dapur Pastry Akpar Majapahit pada hari H, Jumat (13/6).
Pekerjaan membuat spoon cake yang bahannya terdiri dari empat butir telur ditambah 120 gram gula pasir, 15 gram cake emulsion, 80 gram tepung kunci biru, 15 gram tepung maizena, 40 gram dan vanilla pasta disiapkan pada H-1, Kamis (12/6).
Setelah spoon cakenya sudah siap, pada hari H-nya,chef Simon Marga dengan dibantu dua asistennya, bahu membahu membuat kue capres. Cara pembuatannya, bahan dasar ditaruh di loyang ukuran 40 x 60 cm.
Selanjutnya spoon cake diratakan dan diberi pewarna merah putih sebagai background yang mencerminkan warna bendera kebangsaan Indonesia. Setelah itu disiapkan butter cream yang berfungsi untuk lem, sebelum dilakukan proses menghias kue dengan plastic icing.
Proses menghias print wajah capres 1 (Prabowo) dan capres 2 (Jokowi) --dalam satu loyang-- dengan plastic icing perlu keahlian tersendiri agar tampilan kue capres yang dibikin timbul tersebut bisa semirip mungkin dengan wajah aslinya. Pekerjaan membuat kue capres ini sejak persiapan hingga selesai menghias print wajah capres butuh waktu sekitar tiga jam.
”Selain itu, kedua tokoh yang akan bertarung untuk menjadi RI-1 periode 2014-2019 itu sengaja kami sandingkan dalam satu wadah. Ini kami maksudkan bahwa siapapun yang jadi presidennya nanti, Indonesia tetap damai,” kata Jiurike, sambil menunjukkan hasil kreasinya di dapur pastry Akpar Majapahit, Sabtu (14/6).
Di mata Ketua Yayasan Eka Prasetya Mandirim Ir Juwono Saroso, ide cerdas staf pengajar Akpar Majapahit dan asistennya yang terinspirasi dari hajatan kampanye pilpres 2014 ini langsung mendapat apresiasi dari pihak yayasan sebagai pengelola Akpar Majapahit.
Semua bahan, sarana dan prasarana di kampus disiapkan untuk merealisasikan pembuatan kue capres yang dinilainya sebagai original idea dari civitas akademika Akpar Majapahit khususnyan dosen pastry.
”Sebagai insan pariwisata, tuntutan harus selalu inovatif dengan membuat sesuatu yang unik dan menarik seperti membuat kue capres ini merupakan keniscayaan. Tentu saja yayasan akan mendukung sepenuhnya setiap lahir gagasan orisinil dari kalangan dosen maupun mahasiswa,” terang Juwono.
Bagi Akpar Majapahit, tujuan pembuatan kue capres ini bahwa kalangan akademik ingin menyukseskan pemilu damai. Jadi siapapun presidennya nanti, seluruh elemen masyarakat harus mendukungnya karena presiden yang terpilih itu adalah pilihan rakyat.
Dengan mengapresiasikan ide brilian ini berupa kue capres, pihaknya ingin Akpar Majapahit semakin dikenal luas oleh masyarakat, bahwa lembaga pendidikan tinggi ini mampu membuat apapun, sekalipun hanya produk kuliner. ”Itu artinya bahwa produk kuliner tidak hanya bisa dimakan (dikonsumsi), melainkan juga bisa dinikmati bersama karena produk kuliner itu lahir dari gagasan irisinil Akpar Majapahit,” pungkasnya.(ahn)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar