Praktik Menghias Donat
Selasa, 25 Agustus 2015
87 Siswa SD Ramaikan Kids Cooking Class TCI
Praktik Menghias Donat
UPAYA memberi apresiasi dan pembekalan pengetahuan kepada siswa yang bisa langsung dipraktikkan, ditangkap Tristar Culinary Institute (TCI) dengan membuka Kids Cooking Class. Sejauh ini program Kids Cooking Class mendapatkan respons luar biasa dari pihak sekolah dan orangtua siswa.
Pada 29 Maret 2014 lalu, misalnya, TCI melayani Kids Cooking Class yang diikuti 50 siswa TK-A dan TK-B dari TK Citra Bangsa Jl Jambi Surabaya. Bocah usia 4-6 tahun ini diajarkan bagaimana cara menghias pizza oleh chef Era Pratiwi dan asisstennya Ivy Wiedjarnarko.
Kali ini giliran 87 siswa kelas dua SD Muhammadiyah Jl Barata Jaya (Sekolah Kreatif) yang terdiri dari tiga kelas, mengikuti pelatihan menghias donat di dapur uji TCI cq Kampus Akpar Majapahit Surabaya Jl Raya Jemursari 234 dan 244 Surabaya.
Praktik menghias donat yang dihelat pada Kamis (24/4) mulai pukul 08.30 sampai 12.00 WIB itu oleh chef Kids Cooking Class dibagi dalam dua kelas. Setiap kelas, siswa didampingi satu orang chef, asisten dan tiga guru pendamping dari SD Muhammadiyah.
Instruktur dari TCI cq Akpar Majapahit yang terdiri dari Era Pratiwi (chef), Ivy (chef), dibantu tiga asisten yakni Nur Evi, Sinta dan Rossi, pada H-1 sudah menyiapkan bahan baku hingga membuat donut setengah jadi sebanyak 87-90 biji donat.
Sedangkan pada hari H Kids Cooking Class dibuka, siswa bisa melihat demo dari chef saat menyiapkan bahan baku hingga menjadi donat setengah jadi. Setelah puas melihat langsung chef mempraktikkan pembuatan donat setengah jadi, masing-masing siswa diberi jatah satu donat untuk siap dihias dengan butter cream, aneka warna meses dan rice bubble yang sudah tersedia di meja kerja.
Tentu saja suasana riuh rendah karena setiap meja sebanyak enam buah masing-masing dikeroyok 15-16 siswa plus guru pendamping. Satu chef dan dua asistennya mengawasi 40-44 siswa perkelas. Wajah-wajah lucu saat menghias tercermin ketika bocah kelas dua itu mengoles butter cream dan menaburkan meses dan rice bubble di atas donat yang tidak berlubang tengahnya.
Kreasi masing-masing siswa yang mengikuti praktik menghias donat cukup beragam, ada yang sekadar mengoles butter cream dengan menaburi meses dan rice bubble secukupnya (penampilan minimalis), namun tidak sedikit dari siswa itu yang menghias donatnya hingga ditumpuk kayak puncak gunung Kelud. It’s funny!
Chef Cooking Class dari Akpar Majapahit, Ivy Wiedjarnarko menuturkan, dirinya memberi kebebasan kepada anak-anak untuk berkreasi dan berekspresi sesuai talenta masing-masing. Pasalnya, dari informasi guru yang mendampingi siswa, 3-4 anak dari 30 siswa kelas dua SD Muhammadiyah itu ada yang masuk kategori berkebutuhan khusus.
”Bagi kami, keberadaan guru pendamping cukup membantu chef dan asistennya saat memberi arahan dan cara menghias donut yang benar kepada peserta Kids Cooking Class,” tutur Ivy sembari tersenyum.
Di mana guru pendamping, keikutsertaan siswa dalam Kids Cooking Class selain menambah wawasan juga membuka cakrawala berfikir anak-anak untuk berkreasi sekaligus mengekspresikan kemampuan masing-masing siswa saat praktik menghias kue.
Nah dari fakta ini menjadi acuan sejumlah pengelola sekolah untuk membiasakan siswanya berkreasi secara positif. Makanya, tidaklah salah jika siswa taman kanak-kanak (TK) hingga SD yang menjadi peserta Kids Cooking Class tampak antusias mengikuti arahan chef dan asistennya, saat mereka diminta mempraktikkan bagaimana cara menghias kue yang ciamik seperti yang dicontohkan oleh instrukturnya.
Dari rangkaian kegiatan Kids Cooking Class kali ini, sebelum siswa mengikuti praktik menghias donat, mereka diberi kesempatan untuk melihat langsung fasilitas dapur yang dimiliki Akpar Majapahit. Kebetulan saat ini ada mahasiswa praktik masak. Jadi lengkap sudah agenda Kids Cooking Class yang dihelat kemarin. (ahn)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar